Gadis Kretek adalah serial Netflix yang kini tengah hangat ditonton masyarakat. Selain karena ceritanya yang sarat nilai, serial ini juga diisi oleh pemeran papan atas. Serial ini pertama kali tayang di Netflix pada Kamis (2/11/2023), berhasil menarik perhatian banyak penonton. Film ini menceritakan kisah cinta dan perjuangan seorang perempuan bernama Dasiyah atau Jeng Yah, yang menjadi perajin rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an. Jeng Yah bertemu dengan Raja, seorang pengusaha rokok yang terpesona oleh rasa dan aroma kretek buatan Jeng Yah yang unik. Namun, hubungan mereka dihadapkan pada tantangan karena perbedaan kelas, tradisi, dan masa lalu yang tersembunyi.
Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah dan Ario Bayu sebagai Raja. film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ratih Kumala, yang diterbitkan pada tahun 2012. Novel ini sendiri mengambil inspirasi dari kisah nyata pendiri pabrik rokok Djarum, Oei Wie Gwan, dan istrinya, Njoo Sian Liang. Oei Wie Gwan, seorang imigran Tionghoa, memulai usahanya dengan menjual rokok kretek door-to-door di Kudus, Jawa Tengah.
Pada tahun 1951, ia membeli pabrik rokok bernama Djarum Gramofon dan menggantinya menjadi Djarum. Oei Wie Gwan juga mengembangkan resep kretek yang khas dengan menggunakan mesin penimbang dan pencampur tembakau. Njoo Sian Liang, asli Kudus, menjadi istri keduanya dan membantu dalam bisnis rokok sebagai perajin dan penjual. Ia dikenal karena kecerdasan, kemandirian, dan keberaniannya. Namun, tidak semua hal dalam film "Gadis Kretek" sesuai dengan kisah nyata Oei Wie Gwan dan Njoo Sian Liang.
Nama dan latar belakang tokoh
Dalam film, tokoh utamanya adalah Jeng Yah dan Raja, sedangkan dalam kisah nyata, mereka adalah Oei Wie Gwan dan Njoo Sian Liang. Selain itu, dalam film, Jeng Yah digambarkan sebagai perempuan Jawa yang tinggal di desa, padahal dalam kenyataan, Njoo Sian Liang adalah seorang perempuan Tionghoa yang tinggal di kota.
Waktu dan tempat kejadian
Kisah romantis Jeng Yah dan Raja dalam film berlangsung pada tahun 1960-an di sebuah desa di Jawa Tengah. Sebaliknya, Oei Wie Gwan dan Njoo Sian Liang bertemu pada tahun 1940-an di Kudus, Jawa Tengah, dan mengalami berbagai peristiwa sejarah seperti revolusi kemerdekaan, agresi militer Belanda, dan G30S/PKI.
Konflik dan akhir cerita
Film memperkenalkan konflik seperti perbedaan kelas, perjodohan, persaingan bisnis, dan rahasia masa lalu dalam kehidupan Jeng Yah dan Raja, yang berakhir dengan kisah yang menyentuh dan tragis. Di dunia nyata, Oei Wie Gwan dan Njoo Sian Liang tidak banyak menghadapi konflik dalam hubungan mereka. Mereka hidup bahagia dengan anak-anak mereka dan berhasil menjadikan Djarum sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa "Gadis Kretek" tidak sepenuhnya berdasarkan kisah nyata, melainkan merupakan adaptasi bebas dari novel yang terinspirasi dari peristiwa nyata. Meskipun begitu, film ini tetap layak ditonton karena menampilkan kisah cinta yang romantis, drama yang mengharukan, dan sejarah yang menarik tentang industri rokok kretek di Indonesia.
Sinopsis Gadis
Kretek Alur cerita Gadis Kretek mengikuti kisah Raja (Ario Bayu), pemilik pabrik kretek Djagad Raja yang tengah sekarat. Di sisa umurnya, Raja ingin bertemu dengan Dasiyah atau Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo) yang pernah menjadi cintanya di masa lalu. Raja meminta anak bungsunya, Lebas (Arya Saloka) untuk mencari keberadaan Jeng Yah. Pencarian inilah yang membangun cerita Gadis Kretek. Lebas berusaha mewujudkan keinginan terakhir ayahnya menemukan keberadaan Jeng Yah.
Di tengah pencarian, Lebas bertemu dengan donatur koleksi museum kretek sekaligus anak dari Rukayah (Tissa Biani/Nungki Kusumastuti) bernama Arum (Putri Marino). Rukayah sendiri adalah adik Jeng Yah. Lebas dan Arum bekerja sama mencari tahu masa lalu keluarga yang selama ini tak diceritakan.
Jeng Yah adalah anak perempuan pemilik pabrik rokok Merdeka. Mimpinya untuk membuat saus campuran kretek sangatlah kuat. Namun, ia harus berhadapan dengan budaya patriarki di mana perempuan tak diperbolehkan memasuki ruang saus. Adanya perempuan di sana dipercaya membuat rasa saus menjadi asam. Segala halangan tak lantas membuat Jeng Yah menyerah. Ia berhasil mematahkan stereotip tersebut dengan saus buatannya. Dari situ, merk rokok kretek baru bernama Gadis pun tercipta.
Mimpi memiliki rokok dengan saus buatannya tak lantas membuat Jeng Yah hidup bahagia. Ia harus menerima kenyataan bahwa bisnis kretek keluarganya hancur lebur menyusul tragedi 65. Selain itu, Raja kekasihnya lantas mencuri resep kretek Jeng Yah dan menikahi Purwanti (Sheila Dara), anak dari rival usaha kretek keluarganya.
Apakah Lebas dan Arum bisa merangkai kisah cinta Raja dan Jeng Yah hingga menemukan titik terang? Tonton cerita selengkapnya pada serial Netflix Gadis Kretek!